
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim kembali menggelar Webinar Seri Literasi Pandemi. Pada seri ke 27 ini yang menjadi tema adalah ‘Masihkan Pandemi Jadi Tantangan Sektor Kesehatan dan Ekonomi 2022?”. Jum’at (15/01/2022)
Guru Besar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Amal C Sjaaf memaparkan kasus varian Omicron sampai Desember tahun 2021 lalu tercata seratus tiga puluh enam kasus.
“Satu januari samapi sepuluh januari kasus positif varian Omicron lima ratus enam, Jadi sangat cepat. Sedangkan yang disebut kemungkinan Omicron adalah seribu tiga ratus tiga puluh empat,” paparnya
Jdi sangat cepat, di akhir desember kasus kemungkinan Omicron dua ratus dua. Jadi mengalami peningkatan lima kali lipat pada sepuluh hari pertama bulan januari 2022.
Kasus lima ratus enam Omicron yang terdeteksi berasal korban yang pulan dari luar negeri. Enam negara terbanyak adalah Arab Saudi, Turki, Amerika, Uni Emirat Arab (UEA), Malaysia, dan Inggris.
“Negara-negara ini yang perlu diprhatikan, bagaimana kemaren yang disebutkan dr Iqbal terbukanya hubungan anatara di dunia ini sehingga nanti kedepan memang betul. Ini bukan masalah nasionalisme lagi. Tapi sudah masalah universal,” terangnya.
Amal C Sjaaf kemudian menyuguhkan data vaksinasi yang telah dilakuka oleh pemerintah Indonesia. Cakupan vaksin sampai saat ini telah mencapai 70% di 29 Provinsi. Untuk lansia 60% di 21 Provinsi. Dan untuk anak-anak kurang lebih 6,2 juta telah disuntik vaksin.
Amal Sjaaf memaparkan data untuk tahun sisa vaksin tahun 2021 sekitar 192 juta. Sementara di tahun 2021 pengadaan vaksin anak jumlahnya 52,2 juta. AstraZaneca masih tersisa 57, 4 juta. Plizer 62 juta dan moderna 95,2. Jika di total 437,2 juta vaksin tersedia di tahun 2022 ini.












