MUI JATIM – Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim, H. Robith Fuadi menyampaikan pesan Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki dalam salah satu kitabnya. Pesan tersebut disampaikan saat mengisi kajian sore di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Rabu (19/04/2022).
Disebutkan bahwa Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki mengutip Abu Ali al-Daqaq mengatakan tidak ada sifat yang lebih mulya dan lebih sempurna bagi manusia melebihi sifat menjadi hamba Allah yang sesungguhnya.
“Ini menarik jika dikaitkan dengan ayat-ayat dalam Al-Qur’an. Nabi Muhammad sendiri dalam momen momen yang penting di panggil Allah dengan hamba. Tidak dengan nabi, rasul, kekasih dan lain-lain,” terangnya.
Gus Robith dalam kesempatan ini menguraikan hukum seorang muslim yang berobat ke pengobatan alternatif. Penjelasan tersebut ia sampaikan untuk menjawab pertanyaan salah satu jamaah. Menurutnya, jika pengobatan alternatif dimaksudkan pengobatan non medis seperti pijat, bekam, suwuk dan lain sebagainya. “Selama pengobatannya tidak ada hal-hal yang bertentangan dengan syariat Islam maka tidak apa-apa,” ujarnya.
Tidak bisa dipungkiri, memang banyak ditemui penyakit-penyakit non medis seperti santet yang sudah barang tentu tidak bisa diobati oleh medis. Namun dapat diobati dengan doa para kiai atau orang yang dekat dengan Allah SWT. Terlebih metode pengobatan dengan doa telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw.
“Dalam hadis dijelaskan barang siapa membaca ayat kursi di malam hari maka ia akan menjaga sampai pagi hari dari berbagai gangguan. Jika dibaca pagi hari dia akan terjaga sampai malam hari,” jelasnya.
Gus Robith kemudian mengajak para jamaah untuk senantiasa menjadi hamba yang lemah dan tidak memiliki daya dan upaya kecuali atas kehendak Allah SWT. Hal ini penting dimiliki setiap muslim guna menjadi hamba Allah SWT yang sempurna.