Surabaya, MUI Jatim – Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono bersyukur peran Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur yang sangat persuasif dalam berdakwah. Hal ini menegaskan peran ulama yang merangkul bukan memukul, mengajak bukan mengejek, menyayangi bukan menyaingi, membina bukan menghina, memberi solusi bukan mencari simpati.
“Sehingga menjadikan umat Islam di Indonesia menjadi Islam yang wasathiyah untuk membendung arus pemahaman ekstrimisme, terorisme dan faham yang meresahkan kehidupan masyakarakat,” katanya saat memberi sambutan pada acara Istighatsah Harmoni Kebangsaan di Gedung Mahameru Mapolda Jatim, Sabtu (09/03/2024).
Menurut Adhy, MUI mempunyai peran untuk meluruskan bangsa ini dengan wasathiyah Islam, Pancasila dan UU secara murni dan konsukuen. Agar umat Islam di Indonesia tidak condong ke kiri atau ke kanan. Dengan demikian negara Indonesia akan semakin kondusif. Adhy juga mengapresiasi acara Istighatsah Harmoni Kebangsaan yang terlaksana di tengah-tengah kondisi yang baru saja melaksanakan pesta demokrasi yang sebelumnya Jatim diprediksi punya potensi konflik.
“Namun alhamdulillah evaluasi dari Kemendagri, seluruh Jatim sampai saat ini kondusif, aman dan tentram. Hal ini berkat kerjasama kita semua mulai Forkopimda dan seluruh elemen masyarakat,” ujarnya.
Melihat pemilu berjalan dengan baik, dua pekan ini Pemprov Jatim mendapat kunjungan lima duta besar yang membawa investor yang akan berinvestasi senilai 145 Triliun dan akan bertambah 300 Triliun. Para investor tidak akan berani berinvestasi jika di Jatim tidak kondusif.
“Infrastruktur di Jatim sangat baik. Di tahun 2024 kita bertekat untuk menuntaskan jalur lintas selatan dan tol dari jalan Basuki ke Banyuwangi. Sehingga kehidupan ekonomi akan semakin membaik,” ucapnya.
Adhy berharap Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) terus bekerja keras untuk menyelesaikan sertifikasi halal. “Karena sesuai regulasi pada November 2024 semua produk wajib berlebel halal,” tandasnya.