Akhmad Muzakki, Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur mengatakan bahwa saat ini sudah saatnya antara agama dan sains dipertemukan. Dan MUI Jatim akan berusaha untuk melakukan proses pendekatan antar kedunya tersebut.
“Tema Relasi Agama dan Sains Pasca Pandemi ini sangat menarik. Karena selama ini ketidak hati-hatian melihat kedua hal ini menimbulakan kesalah fahaman. Kemudian berujung kegaduhan,” kata Muzakki dalam webinar oleh Komisi Infokum MUI Jatim pada Jumat (28/01/2022).
Menurut Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim itu agama berfungsi untuk mengafirmasi keyakinan. Sedangkan sains yang mengkonfirmasi keyakinan itu. Tentu ketika membicarakan antar keduanya ini menjadi bagian dari sejarah panjang peradaban manusia.
“Tetapi yang penting untuk dilakukan bersama-sama adalah. Bagaimana kemudian MUI menjaga bahwa keduanya memiliki batas atau koridor yang manjadi otoritasnya. Tetapi keduanya masih bisa dipertemukan,’ ungkap Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel itu.
Banyak para ulama mengatakan bahwa yang dibutuhkan di Era Society 5.0 ini adalah manusia yang tidak hanya baik. Melainkan yang dibutuhkan saat ini tidak lain adalah orang yang mampu bermanfaat untuk orang lain. Karena baik itu untuk diri pribadi, tetapi kalau manfaat dapat untuk masyarakat luas..
Muzakki kemudian memuturkan pekerjaan rumah MUI semakin besar. Pertama adalah banyaknya kesalah fahaman ditengah masyarakat yang disebabkan rendahnya literasi. Tidak memahami sepenuhnya suatu problematika dengan keilmuan. “Lalu atas dasar kira-kira atau kata orang yang tidak jelas keilmuanya. Lalu mengangap yang diluar dari itu salah semua,” ungkapnya.
Saat ini kesalah fahaman justru diantaranya disebabkan oleh kemajuan teknologi informasi. “Ini mengakibatkan banyak kesalah fahaman. Lalu pada akhirnya semua berada dalam kondisi yang menyesatkan,” pungkasnya.
Hadir dalam kesempatan ini Djoko Santoso, Ketua Badan Kesehatan MUI Jatim yang memberi pengantar diskusi. Sementra narasumber pada webinar seri ke 30 ini adalah H Abd Halim Soebahar, Wakil ketua MUI Jatim. Abdul Hakim Halim, Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB). Dan M Mukhtasar Syamsuddin, Guru Besar Universitas Gajah Mada (UGM).












