Jombang, MUIJatim.or.id
Gerakan Nasional Anti Narkoba (GNAN) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur menggelar Sosialisasi Program Pencegahan Pemberantasan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), Ahad (02/10/2022).
Menurut laporan Badan Narkotika Nasional (BNN) pada bulan Juni 2022, untuk tahun ini prevalensi narkoba naik menjadi 1,95 persen. Memang naiknya 0,15 persen dari tahun sebelumnya, kendati demikian permasalahan narkoba harus tetap menjadi perhatian khusus.
H Ainul Yaqin, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Timur mengatakan hal tersebut mendasari MUI mendirikan Gerakan Nasional Anti Narkoba.
“Perkembangan narkoba saat ini luar biasa, oleh karena itu MUI membentuk satu lembaga yaitu GNAN. Ini selaras dengan tujuan MUI sebagai untuk melindungi umat dari sesuatu yang berbahaya dalam hal ini khsusunya penyalahgunaan narkoba,” katanya.
Di samping itu, KH Zahrul Azhar Asumta Ketua GNAN MUI Jawa Timur mengungkapkan bahwa permasalahan narkoba tidak akan ada habisnya, maka yang bisa dilakukan adalah mengendalikan diri dari penggunaan narkoba.
“Permaslahan ini tidak akan ada habisnya. Maka yang bisa dilakukan adalah mengelola dan mengendalikan diri daripada konsen menghilangkan fisik bendanya,” ungkapnya.
Oleh karena itu, pria yang akrab disapa Gus Hans itu menjelaskan bahwa informasi tentang narkoba tidak boleh berhenti karena peredaran narkoba juga tidak pernah berhenti.
“Informasi tentang narkoba tidak boleh berhenti karena narkobanya juga tidak pernah berhenti. Sehingga dari masa ke masa, segmen ke segmen dan dari komunitas ke komunitas harus kita dengungkan tentang bahaya narkoba. Jika itu dilakukan, tidak ada space kosong untuk mereka masuk dalam komunitas masyarakat,” jelasnya.
Untuk itu, GNAN MUI Jawa Timur akan selalu menggangungkan tentang bahaya narkoba dengan menggandeng segmen milenial.
“Kita akan terus menggaungkan dengan segmen anak dan remaja, sehingga diharapkan mereka bisa menjadi influencer untuk menginformasikan kepada yang lain secara peer to peer tentang bahaya narkoba. Maka kita menggelar TOT dan workshop seperti ini dengan peserta yang terseleksi dengan baik agar tepat sasaran,” pungkasnya.