Surabaya, MUI Jatim
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Timur menggelar acara buka bersama dengan Gubernur Jawa Timur pada Jumat, 21 Maret 2025, di Auditorium Lantai 5, Gedung MUI Jatim. Acara ini mengangkat tema “Memenangi Masa Depan Ulama melalui Program Pendidikan Kader Ulama”, yang bertujuan memperkuat komitmen dalam mencetak generasi ulama yang berkompeten dan siap menghadapi tantangan zaman. Acara ini diwarnai dengan laporan hasil serap aspirasi dan peluncuran dua program strategis MUI Jatim.
Sekretaris Umum MUI Jatim, Prof. Akh Muzakki, menegaskan bahwa salah satu program utama MUI Jatim adalah Pendidikan Kader Ulama (PKU) dengan model pendidikan kesarjanaan. Program ini menjadi yang pertama di Indonesia dalam skema pendidikan formal berbasis sarjana.
“PKU selama ini sudah banyak dilakukan, tetapi MUI Jatim menjadi yang pertama kali menyelenggarakan PKU dengan sistem pendidikan sarjana,” ujar Prof. Akh Muzakki.
PKU ini mencakup tiga bidang utama, yakni pendidikan, ilmu Al-Qur’an, dan ekonomi syariah. Program ini sepenuhnya berbasis beasiswa yang diberikan oleh MUI Jatim melalui kerja sama dengan Lembaga Pengembangan Pesantren dan Dakwah (LPPD) serta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jatim.
“Seluruh peserta akan mendapatkan beasiswa penuh hingga lulus maksimal empat tahun di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Akbar. Pendaftaran akan dibuka pada awal April, dan setiap kabupaten/kota dapat mengirimkan dua kader terbaiknya,” jelasnya.
Peserta yang terpilih nantinya akan tinggal di pesantren-pesantren sekitar kampus STAI dan MUI. Adapun syarat peserta adalah lulusan SMA/sederajat, memiliki kecakapan membaca kitab kuning atau hafalan Al-Qur’an minimal lima juz, serta menguasai bahasa Arab atau bahasa Inggris.
Selain PKU, MUI Jatim juga meluncurkan program layanan konsultasi keagamaan berbasis digital bernama “Halo MUI”. Layanan ini hadir sebagai respons atas aspirasi masyarakat yang menginginkan konsultasi keagamaan lebih mudah diakses.
“Selama ini MUI sudah menyediakan konsultasi berbasis website, tetapi banyak aspirasi yang menginginkan layanan yang lebih mudah, seperti melalui WhatsApp. Oleh karena itu, kami meluncurkan ‘Halo MUI’ yang memungkinkan masyarakat mengirimkan pertanyaan langsung melalui WhatsApp,” terang Prof. Akh Muzakki.
Masyarakat dapat mengakses layanan ini dengan memindai QR code yang tersedia, mengisi biodata, atau langsung mengirimkan pertanyaan. Jawaban dari pertanyaan yang masuk akan dihimpun dan dipublikasikan di website MUI Jatim.
Program ini diharapkan dapat semakin memperkuat peran ulama dalam mendampingi umat, sekaligus memastikan keberlanjutan kaderisasi ulama yang berkualitas di Jawa Timur.