MUI Jatim
MUI TV
  • Home
  • Profil
    • Pengurus MUI Pusat
    • Sejarah MUI Jawa Timur
    • Pengurus MUI Jawa Timur
    • Pedoman Organisasi
  • Berita
  • Produk
    • LPPOM MUI
    • Sejarah MUI
    • DSN MUI
    • MUI TV
  • Fatwa
    • Kumpulan Fatwa MUI Jatim
    • Kumpulan Tausiyah
  • Konsultasi
    • Tanya Ulama
    • Tanya Jawab Islam
  • Info Halal
  • Bayan
  • Khutbah
  • Fiqih
  • Galeri
    • Video
    • Album
  • Halo MUI
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Pengurus MUI Pusat
    • Sejarah MUI Jawa Timur
    • Pengurus MUI Jawa Timur
    • Pedoman Organisasi
  • Berita
  • Produk
    • LPPOM MUI
    • Sejarah MUI
    • DSN MUI
    • MUI TV
  • Fatwa
    • Kumpulan Fatwa MUI Jatim
    • Kumpulan Tausiyah
  • Konsultasi
    • Tanya Ulama
    • Tanya Jawab Islam
  • Info Halal
  • Bayan
  • Khutbah
  • Fiqih
  • Galeri
    • Video
    • Album
  • Halo MUI
No Result
View All Result
MUI Jatim
No Result
View All Result
Home Bayan

Makna Peristiwa Isra Mi’raj: Islam, Agama Yang Humanis

Olehsavhira
Sabtu, 18 Feb 2023 - 13:31 WIB
Makna Peristiwa Isra Mi’raj: Islam, Agama Yang Humanis
ShareTweetSend

Dalam sebuah hadis diterangkan:
“Aku melihat pada malam sebuah sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari es, dan lebih harum dari kasturi. Maka aku bertanya kepada Jibril: Wahai Jibril, untuk siapakah ini? Jawabnya untuk orang yang bershalawat padamu di bulan Rajab.” (Durratun Nasihin).

Bulan Rajab, salah satu bulan dari 12 bulan dalam penanggalan kalender Hijriah, dijelaskan dalam hadis tersebut sebagai bulan yang memiliki keistimewaan. Dalam bulan Rajab pula, terjadilah peristiwa besar yang menjadi salah satu tonggak sejarah peradaban manusia, yaitu dikaitkan dengan kerohanian manusia. Peristiwa tersebut yang hingga kini kita peringati sebagai peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW., tepatnya pada 27 Rajab.

Ada begitu banyak makna dan hikmah besar dari peristiwa Isra’ Mi’raj, diantaranya adalah tentang potret Islam sebagai agama Humanis.

Humanis disini adalah bagaimana Islam sangat memahami sisi kemanusiaan manusia, seperti dalam hal peribadatan, dimana manusia tidak akan bisa mencapai sisi kesempurnaan mengabdi pada Yang Maha Esa, melainkan membutuhkan keringanan dalam pencapaian kesempurnaan beribadah. Dalam sebuah hadis diterangkan: “Sesungguhnya Allah Ta’ala cinta kepada orang yang mengambil rukhsah (keringanan) sebagaimana ia cinta kepada orang yang menjalankan ketentuan-ketentuan-Nya.” (HR Bukhari).

Melalui peristiwa yang mana Rasulullah SAW diperjalankan dari Masjidil Haram (Makkah) ke Masjidil Aqsa (Palestina), dan kemudian menuju Sidratul Muntaha tersebut, kita pun bisa menarik hikmah bahwa keringanan tersebut diberikan oleh Allah SWT dalam hal pelaksanaan sholat fardlu.

Sebuah Hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra., mengisahkan awal perjalanan Rasulullah SAW dalam peristiwa 27 Rajab tahun kedelapan masa kenabiannya:

Bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Kemudian aku dibawa pergi ke Sidratulmuntaha yang dedaunannya seperti kuping-kuping gajah dan buahnya sebesar tempayan. Ketika atas perintah Allah, Sidratulmuntaha diselubungi berbagai macam keindahan, maka suasana menjadi berubah, sehingga tak seorang pun di antara makhluk Allah mampu melukiskan keindahannya. Lalu Allah memberikan wahyu kepadaku. Aku diwajibkan salat lima puluh kali dalam sehari semalam.”

Tatkala turun dan bertemu Nabi saw. Musa as., ia bertanya: “Apa yang telah difardukan Tuhanmu kepada umatmu?” Aku menjawab: “Salat lima puluh kali”. Dia berkata: “Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan, karena umatmu tidak akan kuat melaksanakannya. Aku pernah mencobanya pada Bani Israel”.

Aku pun kembali kepada Tuhanku dan berkata: “Wahai Tuhanku, berilah keringanan atas umatku. Lalu Allah mengurangi lima salat dariku.” Aku kembali kepada Nabi Musa as. dan aku katakan: “Allah telah mengurangi lima waktu salat dariku”. Dia berkata: “Umatmu masih tidak sanggup melaksanakan itu. Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan lagi”.

Tak henti-hentinya aku bolak-balik antara Tuhanku dan Nabi Musa as. sampai Allah berfirman:

Baca juga   Achmad Roziqi : Hidup Dengan Hamdalah

“Hai Muhammad. Sesungguhnya kefardluannya adalah lima waktu salat sehari semalam. Setiap salat mempunyai nilai sepuluh. Dengan demikian, lima salat sama dengan lima puluh salat. Dan barang siapa yang berniat untuk kebaikan, tetapi tidak melaksanakannya, maka dicatat satu kebaikan baginya. Jika ia melaksanakannya, maka dicatat sepuluh kebaikan baginya. Sebaliknya barang siapa yang berniat jahat, tetapi tidak melaksanakannya, maka tidak sesuatu pun dicatat. Kalau ia jadi mengerjakannya, maka dicatat sebagai satu kejahatan.” (HR. Shahih Muslim No.234)

Dari Hadis tersebut, kita diperlihatkan bahwa Islam merupakan agama yang memahami situasi yang dimiliki oleh manusia, sehingga dalam hal peribadatan pun, jumlah shalat yang semula 50 kali dalam sehari, kemudian diturunkan menjadi hanya 5 kali dalam sehari. Tentu, hal tersebut menjadi hikmah besar betapa Islam sangat memahami keterbatasan manusia dalam menyempurnakan ibadahnya sehari-hari. Kemudahan sesuai dengan kemampuan manusia, merupakan identitas dalam ajaran Islam, seperti yang diterangkan dalam sebuah hadis:

“Ajarilah, permudahlah, dan jangan kamu persulit, dan gembirakanlah dan jangan kamu membuat tidak senang, dan apabila salah seorang kamu marah maka hendaklah ia diam.” (HR. Bukhari, Kitab Al-Jami’us Shaghier, hadis nomor 5480).

Akhir kata, Subhanallah, makna peristiwa Isra’ Mi’raj menjadi penguat bahwa agama hadir untuk memberikan kemaslahatan dan kebaikan untuk manusia, bukan sebaliknya yang membebani manusia ataupun tidak memahami perbedaan kondisi yang dihadapi setiap manusia.

 

Penulis: Dr. Lia Istifhama, M.E.I.

Topik: Isra' Mi'rajMUI Jatim

Artikel Terkait

Meneguhkan Fikih Ramah Difabel

Meneguhkan Fikih Ramah Difabel

11/08/2022

SEJATINYA, Fikih atau hukum Islam memiliki keberpihakan terhadap difabel. Terma Difabel sendiri lebih familiar digunakan...

Sekretaris MUI Jatim: Salah Kaprah Islam Kaffah

Sekretaris MUI Jatim: Salah Kaprah Islam Kaffah

02/08/2022

Sekretaris MUI Jatim: Salah Kaprah Islam Kaffah

MUI Jatim Keluarkan Beberapa Poin Pemindahan Jenazah Gresik Imbas Tol KLBM

MUI Jatim Keluarkan Beberapa Poin Pemindahan Jenazah Gresik Imbas Tol KLBM

29/06/2022

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur (Jatim) mengeluarkan sejumlah poin anjuran ke masyarakat terkait pemindahan...

Komisi Fatwa MUI Jatim Beri Penjelasan Terkait Ganja Untuk Medis

Komisi Fatwa MUI Jatim Beri Penjelasan Terkait Ganja Untuk Medis

29/06/2022

MUI Jatim –  Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim, KH Ma’ruf Khozin memberikan...

Dalam Islam, Ada Istilah Sighat, Kenapa Penting?

Dalam Islam, Ada Istilah Sighat, Kenapa Penting?

27/06/2022

Seperti diketahui, Agama Islam bukan hanya mengatur perihal peribadatan (hablum minallah), namun juga perihal hubungan...

Benarkah Wanita Penyebab Pengangguran

Benarkah Wanita Penyebab Pengangguran

15/06/2022

Ada tulisan seseorang di Fecebook tentang faktor penyebab pengangguran adalah karena wanita yang bekerja di...

Hukum Kafir

Hukum Kafir

23/05/2022

MUI Jatim - Tadi siang bertempat di Pendopo Kabupaten Pamekasan ada pembekalan untuk para khatib...

Informasi Terbaru

MUI Jawa Timur Perluas Kerja Sama dengan Majelis Agama Islam Wilayah Yala Thailand

MUI Jawa Timur Perluas Kerja Sama dengan Majelis Agama Islam Wilayah Yala Thailand

13/03/2023 - 12:10 WIB
Makna Peristiwa Isra Mi’raj: Islam, Agama Yang Humanis

Makna Peristiwa Isra Mi’raj: Islam, Agama Yang Humanis

18/02/2023 - 13:31 WIB
Gubernur Jatim Apresiasi Gerakan Muilenial sebagai Refrensi Islam Moderat

Gubernur Jatim Apresiasi Gerakan Muilenial sebagai Refrensi Islam Moderat

28/12/2022 - 17:54 WIB
Evaluasi dan Anugerah Kinerja MUI se-Jawa Timur, Komitmen Tingkatkan Pelayanan Umat

Evaluasi dan Anugerah Kinerja MUI se-Jawa Timur, Komitmen Tingkatkan Pelayanan Umat

28/12/2022 - 17:46 WIB
Capaian MUI Jatim Dipaparkan Saat Evaluasi dan Penganugrahan Program Kerja Tahun 2022

Capaian MUI Jatim Dipaparkan Saat Evaluasi dan Penganugrahan Program Kerja Tahun 2022

28/12/2022 - 11:38 WIB

Tanya Ulama

Kirim pertanyaan anda seputar konsultasi syariah dan tanya jawab islam disini.

Konsultasi

Ini Taushiyah MUI Terkait Cara Merayakan Idul Fitri Tahun Ini

Apakah Islam Washathiyah Itu?

Benarkah Bank Syariah Tidak Sesuai Syariah?

Hukum Menggunakan Cadar atau Niqab

Apa Kreteria Orang Disebut Kafir?

Fatwa MUI

Berita

Fatwa No.1 tahun 2022 Game Higgs Domino Island

31/08/2022
Berita

Rilis hasil ijtima ulama MUI Jatim (1)

05/08/2022
Berita

Ini Alasan MUI Jatim Menetapkan PayLater Haram

31/07/2022
Fatwa

Penjelasan Komisi Fatwa Terkait Haramnya Paylater

30/07/2022
Berita

Taushiyah Majelis Ulama Indonesia Menyambut Idul Fitri 1443 H / 2022 M

01/05/2022
MUI Jatim

Dapatkan informasi terbaru melalui:

Alamat

Jl. Dharma Husada Selatan No.5, Kel. Mojo, Kec. Gubeng,
Kota Surabaya, Jawa Timur,
Kode Pos 60285

Email: info@muijatim.or.id

MUI Provinsi

  • MUI Pusat
  • MPU Aceh
  • MUI Sumatera Utara
  • MUI Sumatera Barat
  • MUI Lampung
  • MUI DKI Jakarta
  • MUI Jawa Barat
  • MUI Jawa Tengah
  • MUI Kalimantan Selatan
  • MUI Kalimantan Timur
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi

© 2020 MediatrustPR. All Right Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Pengurus MUI Pusat
    • Sejarah MUI Jawa Timur
    • Pengurus MUI Jawa Timur
    • Pedoman Organisasi
  • Berita
  • Produk
    • LPPOM MUI
    • Sejarah MUI
    • DSN MUI
    • MUI TV
  • Fatwa
    • Kumpulan Fatwa MUI Jatim
    • Kumpulan Tausiyah
  • Konsultasi
    • Tanya Ulama
    • Tanya Jawab Islam
  • Info Halal
  • Bayan
  • Khutbah
  • Fiqih
  • Galeri
    • Video
    • Album
  • Halo MUI

© 2020 MediatrustPR. All Right Reserved