Surabaya, MUI Jatim
Di era digital yang semakin berkembang pesat, pemahaman teknologi menjadi kebutuhan bagi semua kalangan, termasuk lansia. Teknologi telah merambah ke berbagai aspek kehidupan, mulai dari komunikasi, layanan kesehatan, hingga aktivitas sehari-hari seperti berbelanja atau bertransaksi secara online. Di tengah perubahan ini, lansia sering kali menjadi kelompok yang tertinggal, mengalami kesenjangan digital karena keterbatasan akses atau pemahaman.
Merenspons hal tersebut, Komisi Pemberdayaan Perempuan, Remaja dan Keluarga (PPRK) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur menggandeng Tular Nalar menggelar kegiatan Akademi Digital Lansia pada Rabu (11/09/2024). Kegiatan yang digelar di Kantor MUI Jawa Timur, Jalan Pagesangan Barat Surabaya itu diikuti oleh 100 peserta dari delegasi Komisi PPRK MUI Jawa Timur.
Dr. H. Udji Asiyah, Ketua Komisi PPRK MUI Jawa Timur mengatakan bahwa pelatihan ini meliputi berbagai materi yang dibutuhkan para lansia untuk menjaga keamanan dalam berinteraksi di dunia maya. Di antaranya adalah pencegahan penipuan online, memahami hoaks, serta bagaimana memverifikasi informasi yang diterima melalui internet dan media sosial.
“Dengan tema Lansia Berbudi (Bugar Bersama Digital), Akademi Digital Lansia berupaya memberikan edukasi yang berfokus pada tiga aspek utama yaitu bugar menghadapi penipuan, bugar saat pemilu, dan bugar mengindra hoaks. Ketiga fokus ini dirancang untuk memberikan bekal kepada lansia agar lebih waspada dan cerdas di dunia digital,” katanya.
Ia menambahkan bahwa Komisi PPRK telah bekerja sama dengan Tular Nalar selama 3 kali. Di tahun 2021 digelar ToT untuk khusus ormas perempuan muslim tingkat Provinsi Jawa Timur.
“Tahun 2023 kami laksanakan dua program Akademi Digital Lansia dengan fokus kepada akses aman, pintar dan cakap digital serta Sekolah Kebangsaan yang bekerja sama dengan salah satu perguruan tinggi di Surabaya. sedangkan tahun 2024 ini Akademi Digital Lansia kita fokuskan pada lansia bugar bersama digital,” tambahnya.
Selaras dengan itu, Dr. Lilik Hamidah, Ketua Panitia mengungkapkan bahwa kegiatan bertujuan untuk memberikan pemahaman dan ketrampilan dalam literasi digital.
“Setiap hari kita mendapatkan informasi yang tidak terbendung. Dimana kadang-kadang di situ ada hoaks, berita bohong, bahkan terjadi penipuan. Oleh karena itu, Akademi Digital Lansia ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan dalam literasi digital terutama untuk mengedukasi para lansia jangan agar cerdas, sehingga tidak menjadi korban penipuan, berita bohong, hoaks di era digital sekarang ini,” ungkapnya.
Acara ini diikuti oleh lebih dari 100 peserta dari berbagai unsur seperti perwakilan Komisi PPRK se-Jawa Timur, organisasi Islam perempuan dan Majelis Taklim.