Menanggapi dinamika permasalahan umat yang terus berubah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Timur mengadakan Ijtima Ulama Komisi Fatwa ke-II di Ponpes Mambaus Sholihin Suci Gresik, pada tanggal 28-29 September 2024.
Ijtima ini dihadiri oleh 38 Komisi Fatwa MUI dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur, serta perwakilan dari pesantren, perguruan tinggi, dan organisasi masyarakat Islam di wilayah tersebut.
Dalam sambutannya, Ketua Umum MUI Jawa Timur, KH Hasan Mutawakkil Alallah, menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai respons terhadap banyaknya masalah sosial yang dihadapi umat saat ini.
“MUI merupakan wadah bagi para ulama, zuama, dan intelektual Muslim, sehingga menjadi rujukan utama bagi umat dan pemerintah dalam pengambilan keputusan,” ujarnya di Aula Darun Nadwah Rusyaifah.
Ijtima kali ini bertujuan untuk merespons isu-isu yang berkembang, guna memberikan perlindungan dan bimbingan kepada umat, serta menjaga pemahaman agama yang benar.
Beliau juga menyoroti peran aktif Komisi Fatwa dalam menjalankan tugas MUI, mengingat tantangan yang terus berkembang.
Kiai Mutawakkil menjelaskan bahwa di era digital saat ini, para Kiai di komisi fatwa tidak hanya dituntut untuk memahami hukum, tetapi juga harus menguasai teknologi digital.
Ia mengingatkan agar komisi fatwa di daerah dapat responsif terhadap permasalahan umat, agar MUI tetap relevan dan dekat dengan masyarakat.
“Jika ada permasalahan keagamaan yang memerlukan kepastian hukum, MUI harus segera bertindak,” tegasnya.
Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada KH Masbuhin Faqih atas dukungannya dalam menyelenggarakan acara ini.
Di akhir sambutannya, beliau menutup dengan pantun yang menggambarkan peran ulama dalam kemaslahatan umat.
Sementara itu, KH Abdul Muqsith, mewakili pengasuh Ponpes Mambaus Sholihin, menyatakan harapannya bahwa kehadiran para Kiai dapat memberikan berkah dan semangat bagi pesantren, serta menyadari tantangan yang dihadapi.
Ia menekankan pentingnya kontribusi para ulama dalam menjaga pemahaman yang benar di tengah arus informasi di media sosial.
Sekda Kabupaten Gresik, Ahmad Washil, juga menyambut baik pelaksanaan Ijtima ini, menegaskan bahwa MUI adalah mitra strategis pemerintah dalam mempromosikan Islam yang rahmatan lil alamin.
Asisten III Sekda Provinsi Jawa Timur, Akh. Jazuli, mewakili Pj Gubernur, menyatakan kebanggaan pemerintah atas respons MUI terhadap masalah masyarakat, dan berharap kolaborasi ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat Jawa Timur.
Dalam acara tersebut, hadir pula berbagai tokoh penting dari MUI dan organisasi Islam lainnya. Mereka adalah Ketua MUI Jatim Bidang Fatwa KH Jazuli Nur, Sekretaris KH Hasan Ubaidillah, Bendahara Umum H Rosidi, Dewan Petimbangan MUI Gresik KH Mashuri Abdurrahim, Wakil Ketum MUI Gresik KH Ainur Rofiq Thoyyib, Ketua PCNU Gresik KH Mulyadi, serta Putra dan Menantu KH Masbuhin Faqih, KH Majduddin dan Dr KH Muhammad Najib.